Tujuan Praktikum :
Melalui percobaan uji sachs, siswa dapat membuktikan bahwa :
1. Membuktikan bahwa cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
2. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Landasan Teori
Aktivitas
kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya
matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari
dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti
dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari
pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang
dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari
suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan
energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan
fotosintesis.
Proses
fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui
perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor eksternal yang
melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini.
Alat dan bahan
- aluminium foil
- klip kertas
- beaker glass
- tabung reaksi
- gunting
- bunsen
- kaki tiga
- alkohol
- iodium
- tanaman berdaun dalam pot
Cara Kerja:
- Letakkan tumbuhan berdaun di tempat gelap sekitar 2 – 3 hari.
- Setelah itu pilihlah sehelai daun yang lebar, tutuplah sebagian permukaan daun dengan aluminium foil. Gunakan klip untuk menjepitnya.
- Letakkan pot tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari langsung selama sekitar 5 jam.
- Petiklah daun yang telah ditutup dengan aluminium foil tersebut. Petiklah daun itu setelah terkena cahaya matahari sekitar pukul 10.00 pagi.
- Lakukan pengujian dengan lugol.
Cara melakukan uji amilum / lugol:
a) Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga layu
b) Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya (lihat gambar)
c) Cucilah daun di bawah air mengalir
d) Tetesilah daun dengan larutan lugol / iodium dan amatilah perubahan warnanya
Hasil percobaan
Setelah kamu melakuka tes iodium ini hasilnya kira-kira seperti ini:
Pertanyaan
- Adakah perbedaan warna antara permukaan daun yang ditutup aluminium foil dengan yang tidak ditutup? Jelaskan mengapa demikian.
- Simpulan apakah yang bisa kamu ambil dari percobaan ini?
Jawab
- Ada perbedaan antara permukaan daun yang ditutup aluminium foil dengan yang tidak ditutup. Setelah ditetesi larutan iodium, pada bagian permukaan daun yang terbuka tampak berubah menjadi biru kehitaman. Ini menandakan pada bagian tersebut terdapat amilum yang merupakan hasil fotosintesis. Sedangkan bagian permukaan yang tertutup tampak berwarna pucat. Ini menandakan pada bagian tersebut tidak terdapat amilum karena tidak berlangsung fotosintesis.
- Simpulan yang bisa ditarik adalah:
- Fotosintesis memerlukan cahaya, buktinya bagian daun yang terbuka terkena cahaya matahari langsung terbentuk amilum dari hasil fotosintesis
- Fotosintesis menghasilkan amilum, buktinya bagian daun yang ditutup aluminium foil (tidak terkena cahaya) berwarna pucat / tidak mengandung amilum karena tidak berlangsung fotosintesis
Penjelasan
Proses
fotosintesis menghasilkan amilum. Ini bisa diketahui ketika permukaan
daun yang terkena cahaya ditetesi larutan iodium warnyanya berubah
menjadi biru kehitaman (iodium + amilum ----->biru kehitaman). Bagian
daun yang tidak terkena cahaya tidak melakukan fotosintesis, sehingga
tidak membentuk amilum. Ketika ditetesi iodium warnyanya pucat. Lihat
gambar berikut ini:
Kiri: warna biru kehitaman banyak mengandung amilum. Kanan: warna pucat kecoklatan tidak mengandung amilum.
Kiri:
hanya bagian yang berklorofil yang melangsungkan fotosintesis dan
menghasilkan amilum. Kanan: bagian yang tidak berklorofil tidak
melangsungkan fotosintesis sehingga tidak terbentuk amilum.
Tabel Pengamatan
Daun
| ||
Biasa (tidak ditutup)
|
Daun yang ditutup oleh Alumunium Foil
| |
Bagian Yang tertutup
|
Bagian yang tidak tertutup
| |
Hijau segar
|
Hijau pucat (warnanya tidak cerah)
|
Hijau Segar
|
Tanya Jawab
1. Apa fungsi alumunium foil pada praktikum kali ini ?
Untuk menghalangi cahaya masuk kedalam daun.
2. Apakah cahaya mempengaruhi proses fotositesis ?
Ya, itu bisa terlihat dari warna daun setelah alumunium foil
dilepas, dan setelah didtetesi iodin. Daun yang tidak ditutupi alumunium
foil terdapat amilum (warnanya biru kehitaman), dan yang ditutupi
alumunium tetap warnanya pucat.
3. Apakah daun memiliki amilum ?, apa indikator yang menunjukan bahwa didalam daun itu terdapat amilum ?
Ya, Daun yang tidak ditutupi alumunium foil terdapat amilum
(warnanya biru kehitaman), dan yang ditutupi alumunium tetap warnanya
pucat.
Pembahasan
Tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang
terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan
menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal
ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan
cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Pada
umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil
yang berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada
ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini
disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen
pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan
fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah,
1985). Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada
fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat
dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium
memberikan warna biru kehitaman. Amilum hanya terdapat pada bagian daun
yang hijau dan terkena sinar.
Seperti yang di ujikan oleh Gustav Julius Von Sachs, hasil yang kami
dapatpun demikian, berarti ini menunjukan bahwa dalam reaksi
fotosintesis di hasilkan amilum.
Menurut
Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi
cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam
molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari
proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi
cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul
tersebut. Glukosa
merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen
lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting
bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain
itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam
ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi
dalam proses-proses di dalam tubuh.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
1. Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.
2. Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan kepada sinar
kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada
daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi
hijau kekuning-kuningan.
3. Oksigen
4. Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
5. Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua non (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
6. Air.
Air
merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan
desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan
di musim kering.
7. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn,
meskipun
hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan
klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis
juga.
8. Temperatur antara 3o-48oC
merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada
kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhanJika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
sbr: http://www.okebiologi.info/2011/10/fotosintesis-uji-sachs-untuk.html